Motivasi
Belajar
Disusun sebagai tugas :
Mata Kuliah :belajar
dan pembelajaran
Dosen
Pengampu : PUTRI WAHYUNI, S.Pd, M.Pd
Disusun
oleh:
Annisa
Pernada(146410392)
Rahayu(146411074)
Rahmadhani
putri(146411288)
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Universitas Islam Riau
2014-2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat guru berdiri dalam kelas dan memulai bercerita kepada
murid-murid tentang mata pelajaran, tentunya guru berharap murid antusias
dengan pelajaran yang diterangkannya. Guru menatap mata siswa satu persatu dan memperkirakan
kemampuan mereka dalam menangkap bahan pelajaran yang diberikan. Kegiatan
tersebut merupakan salah satu pemberian motivasi kepada siswanya.
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar.
Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau
anaknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk
belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat
menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar
tersebut. Motivasi belajar juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar,
terutama bagi para siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negative
dari luar diri siswa. Selanjutnya dapat membentuk kebiasaan siswa senang
belajar, sehingga prestasi belajarnya pun dapat meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah
proses belajar mengajar. Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala
sekolah, guru, konselor, siswa, petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat
mengharpkan terjadinya proses belajar mengajar yang optimal. Terjadinya proses
belajar yang optimal, diharapkan siswa akan mampu meraih prestasi yang tinggi.
Untuk itu, selain senantiasa menyempurnakan sistem pengajarannya, disekolah
juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.
2.1 Rumusan masalah
Adapun
rumusan masalah pada pembahasan makalah ni:
1.
Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2.
Apa fungsi dari motivasi belajar?
3.
Apa unsur-unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar?
4.
Apa
teori-teori dari motivasi belajar?
5.
Bagaimana bentuk dari motivasi belajar?
6.
Bagaimana ciri seseorang yang memiliki
motivasi belajar yang kuat?
3.1 Tujuan penulisan
Dari
rumusan masalah diatas tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
motivasi belajar
2.
Mengetahui fungsi dari motivasi belajar
3.
Mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi
motivasi belaja
4.
Mengetahui teori-teori dari motivasi belajar
5.
Mengetahui bentuk dari motivasi belajar
6.
Mengetahui ciri seseorang yang memiliki
motivasi belajar yang kuat
BAB II
PEMBAHASAN
1.2
Pengertian Motivasi Dan Motivasi
Belajar
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan
menjaga tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri
seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan (Frederick J.Mc.Donald dalam H Nashar, 2004:39). Tetapi menurut
Clayton Aldelfer dalam H.Nashar (20004:42) motivasi belajar adalah
kecenderungan siswa dalam melakuka kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat
untuk mencapai prestasi hasil belajar sebaik mungkin.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk
mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih
baik, berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow alam H.Nashar, 2004:42) motivasi
belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang
atau individu untuk bertindak atau mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah
laku pada diri siswa diharapkan terjadi.
Jadi motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada
gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi
dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya. Namun dengan
demikian motivasi dapat diartikan sebagai:
1. Dorongan
yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari, untuk
melakukan tindakan dengantujuan tertaentu.
2. Usaha-usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang untuk bergerak melakukan
sesuatu kaerana ingin mencapai tujuan yang diinginkan.
Dari pengertian diatas motivasi
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, motivasi yang datang dari dalam diri
seseorang ( internal) dan motivasi yang datang dari luar yang berupa usaha
membentuk diri orang lain. Motivasi belajar adalah merupakan factor psikis yang
bersifat non-Intelektual, peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuhsn gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang
memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan
belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang kuat. Jadi tugas
guru serta orang tua untuk mendorong agar siswa dan putra-putri agar pada
dirinya tumbuh motivasi.
2.2
Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Agar
siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan adanya
motivasi. Perlu ditekankan bahwa motivasi bertalian dengan suatu
tujuan.Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat.
Jadi, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal
ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea
rah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni
menentukan perbuatan. Apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat
lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan.
Disamping
itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil
yang baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat menelurkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Di
dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik instrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas
dan mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Membangkitkan
motivasi belajar tidaklah mudah, untuk itu guru perlu mengenal siswa dan
mempunyai kesanggupan kreatif untuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan
dan minat siswa. Dalam hal ini Sardiman (1986 : 91-94) mengemukakan bahwa ada
beberapa bentuk dan cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa di sekolah, antara lain :
1. Memberi Angka
Angka
dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa. Angka-angka yang baik
bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, tetapi juga banyak siswa
bekerja atau belajar hanya ingin naik kelas saja.
Yang
perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum
merupakan hasil belajar yang sejati. Oleh karena itu guru harus mencari solusi
bagaimana cara memberikan angka yang terkait dengan nilai yang terkandung dalam
setiap pengetahuan, sehingga tidak hanya nilai kognitif saja, melainkan juga
keterampilan dan apektifnya.
2. Hadiah
Hadiah
dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian karena
hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang
tidak senang dan tidak berbakat untuk pekerjaan tersebut.
3. Saingan atau Kompetisi
Saingan
atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi belajar siswa. Persaingan
antar individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Memberi Ulangan atau Tes
Para
siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Yang harus
diingat oleh guru jangan terlalu sering memberi ulangan, hendaknya bila akan
ulangan harus diberitahukan terlebih dahulu.
5. Mengetahui Hasil
Semakin
mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.
6. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses
atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.
Pujian merupakan bentuk motivasi yang positif.
7. Hukuman
Hukuman
sebagai bentuk motivasi yang negatif, tetapi kalau diberikan secara bijak dapat
menjadi alat motivasi yang baik.
8. Hasrat untuk belajar
Hasrat
untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak didik sehingga
hasilnya akan lebih baik pula.
9. Minat
Minat
muncul karena ada kebutuhan. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai
minat yang kuat.
10. Tujuan yang Diikuti
Rumusan
yang diikuti dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang sangat
penting. Dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul gairah
untuk belajar.
3.2
Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi
Motivasi Belajar
Unsur-unsur
yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa.
Motivasi belajar tampak pada
keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut
menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan.
Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar
kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah
atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian
kemauan menjadi cita-cita.
b. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu
dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Kemampuan akan
memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani
dan rohani sangat mempengaruhi motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa berupa keadaan
alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan.
Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat
dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian,
kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.
Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku
belajar.
f. Upaya guru dalam membelajarkan
siswa.
Guru adalah seorang pendidik
profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai
pendidik, guru dapat memilil dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan
memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan
memotivasi siswa.
4.2
Teori-Teori Motivasi Dalam Belajar
A. Teori Kebutuhan
Teori ini berfokus pada tiga
kebutuhan :
1. Kebutuhan Pencapaian
Dorongan
untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
Individu dengan kebutuhan ini lebih menyukai situasi-situasi pekerjaan yang memiliki
tanggung jawab pribadi, umpan balik, dan resiko tingkat menengah. Ketika karakteristik-karakteristik ini merata,
individu yang berprestasi tinggi akan sangat termotivasi.
2. Kebutuhan
Kekuatan (nPow)
Keinginan
untuk memiliki pengaruh, dan mengendalikan individu lain. Individu dengan nPow
tinggi suka bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang
ditempatkan dalam situasi yang kompotitif dan berorientasi status, serta cendrung
lebih khawatir dengan wibawa.
3. Kebutuhan
Hubungan
Keinginan
untuk menjalin suatu hubungan antar personal yang ramah dan akrab. Kebutuhan ini mendapatkan perhatian
yang paling sedikit dari para peneliti. Individu dengan motif hubungan yang
tinggi berjuang untuk persahabatan, lebih menyukai situasi- situasi yang kooperatif dari pada
situasi-situasi yang kompetitif dan menginginkan hubungan-hubungan yang
melibatkan tingkat pengertian mutual yang tinggi.
B. Teori Efektifitas Diri
Teori Efektifitas diri ( Self-Efficacy yang juga dikenal sebagai teori kognisi
social atau teori pembelajaran social ) Merujuk padan keyakinan individu bahwa
ia mampu mengerjakan suatu tugas. Semakin tinggi efektifitas diri individu,
semakin tinggi rasa percaya diri yang ia miliki dalam kemampuan untuk berhasil
dalam suatu tugas. Jadi, dalam situasi-situasi sulit, individu merasa
bahwa individu yang memiliki efektifitas
diri rendah cenderung mengurangi usaha atau menyerah, sementara individu dengan
efektifitas diri tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengalahkan tantangan.
Selain itu, individu yang memiliki efektifitas diri yang
tinggi tampak merespon umpan balik negative dengan usaha dan motivasi yang
lebih tinggi, sementara individu dengan efektifitas diri rendah cenderung
mengurangi usaha ketika diberi umpan balik negative.
C. Teori Penguatan ( Reinforcement Theory )
Dalam teori ini mempunyai sebuah pendekatan perilaku, yang
menunjukkan bahwa penguatan mempengaruhi perilaku. Teori ini mengabaikan keadaan batin individu
dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan
tindakan.
D. Teori Keadilan
Menyatakan bahwa individu cenderung membandingkan
masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan – masukan dan hasil
pekerjaan orang lain dan kemudian merespon untuk menghilangkan ketidakadilan.
E. Teori Harapan.
Menunjukkan bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk
bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa
tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari
hasil itu terhadap individu tersebut.
Teori
ini berfokus pada tiga hubungan :
1. Hubungan usaha–Kinerja.
Kemungkinan
yang dirasakan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah usaha akan menghasilkan
kinerja.
2. Hubungan kinerja-Penghargaan.
Tingkat
sampai mana individu tersebut yakin bahwa bekerja pada tingkat tertentu akan menghasilkan
pencapaian yang diinginkan.
3. Hubungan penghargaan–Tujuan
pribadi.
Tingkat sampai mana
penghargaan-penghargaan yang diberikan memuaskan tujuan-tujuan pribadi atau
kebutuhan-kebutuhan seorang individu dan daya tarik dari penghargaan- penghargaan potensial bagi individu
tersebut.
5.2
Ciri Ciri Motivasi
Untuk
melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu dikemukakan
adanya beberapa ciri-ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang
itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas (dapat
bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti
sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak
lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah untuk orang dewasa.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang
rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
(kalau sudah yakni akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan
maasalah soal-soal.
Apabila
seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu memiliki
motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik,
kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan
hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak terjebak pada
sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa yang harus mempertahankan
pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih
lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan
bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh
guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang
tepat dan optimal.
BAB III
PENUTUP
1.3
KESIMPULAN
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar.
Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau
anaknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk
belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat
menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar
tersebut. Motivasi belajar juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar,
terutama bagi para siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negative
dari luar diri siswa.Berdasarkan definisi-definisi para ahli, maka motivasi belajar
adalah dorongan atau hasrat kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam
rangka mencapai tujuan.
Seorang Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan
inspirator dari proses kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga semua
kualitas dari dalam diri anak-anak didiknya, akan terbuka. Semua kreativitas
terletak di dalam diri anak-anak didik, karena anak-anak didik kita memiliki
jiwa di mana terletak sumber dari segala potensi-potensinya. Karena
ketidaktahuannyalah maka kita sebagai seorang guru adalah pemandu spiritual
untuk membantu memberikan pengetahuan kepada jiwa anak-anak didik kita.
Keterlibatan jiwa seorang murid dalam suatu kegiatan belajar mengajar, akan
memberikan motivasi kuat kepada mereka. Anak-anak didik kita akan merasa
dirinya berharga untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Iron-Titanium-Arts
BalasHapusIron-Titanium-Arts ion chrome vs titanium - ti 89 titanium calculator Iron-Titanium-Arts.com. microtouch titanium Iron-Titanium-Arts.com. Iron-Titanium-Arts.com. Iron-Titanium-Arts.com. titanium iv chloride Iron-Titanium-Arts.com. titanium guitar chords Iron-Titanium-Arts.com.